Elmo Sesame Street

Pages

Jumat, 08 November 2013

Bulan

Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari.
Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km, sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggung jawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).
Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi.
Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke Bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi Bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik-menarik antara gravitasi Bumi dan Bulan. Hal ini menyebabkan Bulan semakin menjauh dari Bumi dengan kecepatan sekitar 3,8 cm/tahun.
Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. Orbit sinkron menyebabkan kala rotasi sama dengan kala revolusinya.
Di bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak kawah yang terhasil di permukaan bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar adalah Clavius dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6 kilometer. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan.
Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah didatangi dan didarati manusia. Objek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah wahana antariksa milik Uni Sovyet, Luna 1, objek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi, diambil oleh Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959. Wahana antariksa pertama yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada tahun 1966. Program Apollo milik Amerika Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini, yang melakukan enam pendaratan berawak antara 1969 dan 1972.

Kamis, 07 November 2013

CERPEN: Ketika Dia Yang Aku Harapkan Untuk Masa Depanku, Ternyata Bukan Dia

Di atas gundukan tanah merah tawa kita merekah. Dulu kita bahagia bersama, menghabiskan masa sebelum kita benar-benar serius ingin menggapai asa. Dulu berlarian tanpa alas kaki dan merebah pada lempeng bumi yang beratap langit biru adalah kegemaran kita. Aku tak pernah mengeluh atas kesederhanaan hidup yang kita jalani. Aku selalu mengingat setiap ucapan polos penuh makna mu yang memotivasiku “kita akan sulit bahagia jika kita juga sulit bersyukur”. Darimu aku belajar banyak.
Dulu tanganmu tak sungkan menggengam pada sela-sela jemariku saat diri ini tak mampu lagi mendaki. Dulu pundakmu begitu kuat menggendongku di saat aku kelelahan untuk berjalan dan kembali pulang. Dulu kamu selalu melindungiku. Sosok perkasamu tak pernah aku lupa. Kamulah pembela dari segala kegaduhan dan kejahilan anak-anak nakal yang mengusiliku. Hal lain yang aku senangi dari dirimu yaitu kamu tak pernah sombong atas kepintaran yang kamu miliki. Tak pernah malas dan angkuh dalam mengajari ulang aku setiap pelajaran IPA dan matematika yang diajari ibu guru di sekolah. Betapa itu pelajaran yang susah namun rasanya begitu mudah bagimu. Aku selalu merasa nyaman saat berada di dekatmu, dalam segala kondisi, dalam setiap keadaan. Aku bahagia.
Pernah ingat harapan dan keinginan kita? Mungkin ini hanyalah sebuah angan, namun bagaikan ikrar kita berdua yang terlontar saat kita duduk bersama di atas bukit yang menghijau. Kamu dan aku pernah punya cita-cita, kita berdua ingin menjadi dokter. Dulu kita ingin mengelilingi dunia. Dulu terselip keinginan kita untuk pergi ke negeri cokelat. Dulu kita pernah memiliki mimpi untuk membangun sebuah kerajaan. Kamulah rajanya dan aku sebagai sang ratu. Masih ada lagi berjuta harapan yang pernah kita rangkai bersama, terkandung dan diam bersahaja dalam sebuah rantai impian.
Aku dan kamu, kita selalu bahagia. Dalam canda kuselipkan cinta diam-diam. Cinta tak berucap yang aku harap dapat terbalaskan. Walaupun aku tak tau pasti kapan itu akan terjadi.
Suatu hari, aku menemukanmu sedang duduk tersenyum di bawah pohon apel.
“Aditya, kamu kok senyum-senyum sendiri?” aku mendekatimu, lalu duduk tepat di sampingmu.
Melihat kedatanganku, kamu tiba-tiba saja memelukku, begitu erat sehingga aku sedikit sulit untuk bernafas. Tapi itu menyenangkan. Kamu lalu menunjukan sebuah lipatan surat putih kepadaku.
“Apa ini?”
“Buka saja. Sudah lama sekali, dan akhirnya kesampaian juga” kamu lalu tersenyum begitu lebarnya hingga sederet gigi putihmu tergambar indah.
Kira-kira apa yang membuatmu sebahagia itu? Sebuah surat? Tapi apa isinya? Apakah ini sebuah surat cinta? Apakah ini surat cintamu? Untuk aku? Apakah ini secarik kertas berisikan perasaanmu kepadaku? Aku bertanya pada gerangan.
Tanganku gemetaran membukanya. Entahlah, aku hanya berharap sesuatu yang baik.
“Be-beasiswa? Kamu dapat beasiswa!? Ke l-lua negeri?!” Aku berteriak dan tersentak kaget.
“Iya!!! Sudah lama aku mendambakannya! Aku berhasil Nania! Aku seneng banget!!” Adit lalu melompat dari tempatnya dan memelukku lagi. Namun kali ini lebih erat. Aku lalu membalas pelukan itu.
Dalam sebuah pelukan kecil aku menangis terharu. Walaupun isinya tak seperti yang aku bayangkan, namun aku sudah benar-benar bahagia dalam keberhasilanya meraih beasiswa ke negeri orang, itu pencapaian yang sangat luar biasa. Aku bahagia dalam bahagianya.
“Jadi itu berarti kamu akan pergi?” tanyaku memelas.
“I-iya..” dia sedikit ragu menjawab.
“Kapan kamu pulang?”
“Aku tak tau, mungkin 4 tahun lagi”
“Mengapa begitu lama?” aku sedikit menggigit bibirku
“Karena kita membutuhkan waktu yang lama untuk belajar”
“Tapi kamu tetap akan kembali ke sini kan?”
“Iya aku janji” dia lalu mengangkat kelingkingnya, demikian hal nya dengan aku. Kami berjanji kala itu. Untuk kembali ke tanah ini, sekitar 4 tahun lagi.
Dalam bahagia akupun bersedih. Aku berusaha menghilang dari perasaan yang mulai menggelitik semakin merajam. Namun semakin lama justru aku semakin sulit tuk bernapas dan bergerak dalam ruang hati yang terkunci oleh cinta yang bersembunyi.
Diam-diam aku menyukaimu. Entahlah, apakah sama halnya dengan dirimu ataukah justru sebaliknya? Kamu pernah berkata padaku “Kamu boleh kok anggap aku sebagai kakak kandungmu sendiri, walaupun umur kita sama”. Tapi bagiamana jika aku menganggapmu lebih? Bolehkah? Jika tidak boleh, lantas bagaimana jika semuanya telah terlanjur? Aku sudah terlanjur jatuh cinta karena hatimu. Aku selalu ingin berada di dekatmu, selalu.
Cinta itu semakin membesar dan memenuhi seluruh ruang jiwa. Aku tak berani berucap dalam jujur. Walau aku tau dimanapun kita bersembunyi cinta tetap akan menemukan kita. Tapi aku tak berharap cinta akan menemukanmu kala itu. Dan taukah kamu? Aku berhasil, aku memenangkannya! Cintaku berhasil aku sembunyikan. Cinta yang aku miliki pun tak mampu menemukanmu. Ya tentu saja karena cinta itu nampaknya tak bisa melangkah sejauh langkahmu meninggalkanku.
Aku tak pernah bersedih dan menghakimi Tuhan atas perpisahan kita. Aku justru berterimakasih kepada-Nya atas kepintaran yang telah dianugerahkan kepadamu sehingga kamu bisa mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di luar negeri dengan standar mutu yang lebih baik. Hingga saat ini, setelah kamu pergi meninggalkan tempat kita, aku tak pernah tau kejelasan atas perasaanmu kepadaku. Tapi tak apa, aku akan menunggu dengan setia.
Setiap malam bintang menghujan langit hitam. Kelap-kelip yang selalu kita lihat bersama kini hanya mampu aku nikmati seorang diri. Aku masih mencintai tanah ini, tempat masa kecil kita yang telah memberikan berjuta kenangan. Setidaknya disinilah Tuhan pernah mempertemukan kita, walaupun di tempat ini pula kita dipisahkan.
Terlalu banyak pertanyaan berputar dan bermuara pada otakku saat ini. Kamulah tersangkanya. Kamu penyebab dari kepusingan dan kegundahan yang selalu aku rasakan. Bagaimana dengan keadaanmu? Seperti apa sekolahmu di sana? Bagaimana dengan teman-teman barumu? Bagaimana dengan hobbymu? Masih samakah? Masih ingat dengan aku? Ah.. mungkin saja kamu sudah lupa. Aku hanya kawan kecilmu yang tidak terlalu istimewa. Aku hanya seorang gadis kecil berkuncir dua yang sulit untuk mengikat tali sepatunya sendiri. Aku hanyalah seorang gadis yang suka ngambek kalau direbut permen lolinya. Aku hanya gadis kecil dengan segala sifat kekanak-kanakannya. Aku hanya gadis kecil yang menyukai warna merah muda dan boneka teddy. Aku adalah seorang gadis kecil yang tak pantas namun telah lancang untuk menyukai… dirimu. Maafkan atas kelancanganku ini.
Aku sempat menduga kamu telah melupakan semuanya, tentang kita dan tempat ini. Aku sempat mengira kejeniusan otakmu telah benar-benar membawamu pada dunia yang berbeda. Dunia tempat tinggalmu, penuh dengan kemudahan teknologi yang berisikan orang-orang brilliant. Duniamu yang baru, aku takut telah mengubah kawan kecilku yang dulu.
Tapi tidak, doktrin dan segala pikiran ngawurku yang sudah telontar sangat jauh ternyata salah. Kamu kembali pulang. Kamu kembali ke tempat kita, sayang. Aku tak ingin melepaskanmu kali ini. Tidak lagi, kamu jangan pergi lagi. Jika kau temui seseorang yang pertama kali menangis di saat kepergianmu, maka itulah aku.
“Kenapa kamu gak bilang-bilang aku dulu kalau kamu mau datang? Kan biar aku bisa siapin makanan-makanan enak. Aku udah bisa masak loh?” Aku tersenyum lebar, mengacungkan jempol kananku mantap.
“hehehe, aku cuma mau liburan aja. Aku mau memberitahukanmu sesuatu. Yah hitung-hitung mau ngasih surprise aja” Angin berhembus lembut diiringi tawa manisnya yang merekah indah.
“Surprise? Apa itu?”
“Itu artinya kejutan” Jawabnya santai.
“Oh haha. Oke Kejutan. Kamu emang udah bener-bener ngejutin aku banget. Tapi jujur aja aku seneng dengan kehadiranmu” Aku berucap dengan entengnya, tanpa menyembunyikan apapun yang ingin aku katakan.
“Haha.. eh anyway aku mau ngasih tau kamu sesuatu loh? Sesuatu yang spesial banget!”
“Apa Dit?”
“ada deh, hehe bukan sekarang”
“Ih kamu ini bikin penasaran deh. Kapan dong?”
“um entar deh aku hubungin kamu lagi”
Mungkinkah? Hal yang ingin dia sampaikan padaku itu merupakan jawaban dari penantianku selama ini? Apakah setelah 4 tahun kita dipisahkan Tuhan? Dan inikah hasilnya? Inikah takdirMu Tuhan? Benarkah? Jantungku berpacu kuat, sekuat rusa yang berlari kencang, menghindar dari busur panah.
“Hey Nania, kamu ngelihatin apa sih? Kok bengong gitu tiba-tiba. Haha masih sama aja kayak dulu, sukanya bengong wae” Aditya lalu megacak-acak pelan rambutku, sesuatu yang sangat aku sukai dari dia. aku seperti merasa… di sayang?
“Ah enggak hehe” jemariku mulai memainkan gerakannya, merapikan rambutku yang sedikit berantakan dalam frekuensi tetap selama beberapa detik.
“Oh iya besok pagi aku mau pergi ke air terjun nih”
“Kamu mau ngajakin aku gitu maksudnya?” Ya ampun pipiku jadi memerah malu.
“eh, iyah? Sebenarnya.. ada yang ingin aku tunjukan padamu disana”
“Ada apa? Kok kamu..”
“ah enggak papa, besok pagi jam 8 aku jemput kamu ya? Aku udah lupa soalnya jalan menuju kesana makanya kamu ikut aku ya?” Aditya menggaruk pelan kepalanya.
“oke hehe”
Ya Tuhan, aku tidak sabar. Sudah lama aku menanti-nantikan kesempatan seperti ini. Teman kecil yang Engkau pertemukan kembali. Betapa beruntungnya aku.
Langit berangsur-angsur menunjukkan efek tyndal. Warna biru telah tergantikan menjadi orange lalu kemudian hitam memenangkan semuanya, kembali memakan langit dan terselimut gelap malam.
Semalaman aku sulit untuk tertidur. Mengapa jam berputar sangat perlahan? Ayolah! Ingin rasanya aku menendang setiap jarum jam yang bergerak per detiknya. Agar dia semakin cepat! Agar aku bisa beremu Adit lagi, aku kangen ya Tuhan.
Sedikit demi sedikit aku terbuai jauh masuk melampaui batas alam sadar manusia. Aku tertidur.
“Nania, kok siap-siapnya lama sekali kamu? Ayo buruan, sudah di tunggu Adit di depan tuh” Bapak berteriak dari arah ruang tamu. Suaranya terdengar dengan sangat jelas sampai di kamar.
“Iya Pak, bentar lagi Nania keluar kok” Aku berusaha menyahut seruan itu.
“Ah tidak apa-apa kok pak, pelan-pelan saja” Terdengar pelan suara Aditya yang berkata kepada Bapak. Lalu keduanya tertawa.
Aku lalu keluar kamar. Memakai baju short dress biru bermotif bunga-bunga. Tidak, kali ini bajunya tidak seperti anak kecil. Umurku sudah 18 Tahun, tidak lagi berbaju short dress pink dan berkuncir dua.
Kami lalu menaiki mobil Aditya. Sepertinya dia memang telah lupa arah jalan menuju air terjun. Padahal dulu dialah kompasku, penunjuk jalan kemanapun kami ingin bepergian. Yah waktu memang memiliki kemampuan dan kekuatannya sendiri dalam mengubah seseorang, mengubah ingatan, karakter dan pola pikir, apapun itu. Sepertinya sekaranglah giliranku, penunjuk arah ke salah satu tempat favorit kami dulu. Tak heran, memang sudah cukup banyak perubahan di sini, selain akses jalan yang sudah lebih bercabang. Tapi sebenarnya tak jauh berbeda.
Sepanjang perjalanan Aditya memang sibuk menyetir dan bertanya arah padaku. Tapi ada satu hal yang sedikit mengusikku. Dia juga terlihat begitu sibuk dengan hapenya, tertawa dan tak henti mengutak-atik setiap tuts mungil itu menggunakan tangan kanan semntara tangan kirinya tetap menyetir. Aku hanya bertanya-tanya, memangnya hal menarik apa yang ada dalam kotak elektronik kecil itu?
“Akhirnya sampai! Kok rasanya jauh ya? Padahal waktu kecil dulu serasa cuma berjalan kaki lima menitan doang hehe” dia menarik napas dalam dan menghembuskan, dalam.
“Haha, itu karena kita menikmati setiap langkah kita dulu. Kita juga menikmati setiap waktu yang berlalu hingga lelah tak pernah terasa begitu nyata” iya, aku memang menikmati semuanya, terutama.. terutama saat bersama kamu Adit. Ah andai kamu tau.
“iya iya mungkin kamu benar. Setuju banget aku” dia tersenyum.
Wajahnya masih sama, tak satupun berbeda kecuali goresan pada lekukan pipinya sedikit lebih banyak dan raut wajah yang telah lebih dewasa.
Dari kejauhan terdengar suara seorang cewek yang memanggil nama Aditya. Nampak seorang cewek yang baru keluar dari sebuah mobil hitam mewah. Cewek itu cantik. Benar-benar bergaya ala cewek metropolitan. Rambutnya sepanjang pinggang, hitam lebat dan sedikit bergelombang. Kulitnya putih dan bersih. Dia memakai celana jeans selutut, kaos putih polos yang dilapisi rompi hitam dan kalung dengan leontin berbentuk hati yang setiap ujungnya seperti dilapisi intan-intan kecil dan di bagian dalamnya terdapat huruf A&N. indah sekali kalung itu. Dia berjalan perlahan, terlihat sangat anggun walaupun dengan style seperti itu di tambah lagi sepatu kets putih di kaki. Dia menggantungkan tas kecil di tangan kirinya lalu menghampiri Adit dan merangkulnya.
Aku tersentak kaget. Berani sekali cewek itu. Apakah dia… ah tidak mungkin. Aku tidak mau berpikir hal-hal yang buruk.
“A-adit..”
“Oh iya Nania, ini Nayla”
“H-hai Nayla. Aku Nania” kami lalu berjabat tangan. Tangannya lembut. Sepertinya dia tak pernah memegang benda kasar, tak mungkin.
Aku masih terpesona padanya. Dia seperti sosok cewek yang, sempurna. Dan jika aku bandingkan dengan diriku, tak mungkin kami sebanding, tak mungkin selevel, tak mungkin sama! Tak mungkin. Aku sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Masalah kecantikan, teralu banyak cewek cantik yang pernah aku lihat di televisi walaupun dia salah satunya. Tapi, mengapa rangkulannya terlihat begitu mesra? Aditya justru membalas untuk merangkul leher panjang dan ‘wah’ nya itu. Aku cemburu! Wajahku memerah! Tidak boleh Adit! Kamu tidak boleh sedekat itu. Setidaknya kamu tidak boleh seperti itu di depanku.
Nania bodoh! Tak tau dirikah kamu? Hah, berani sekali. Memangnya ada hak apa aku ini? Aku bukan siapa-siapanya. Iya! Aku bukan siapa-siapa kamu Adit! Aku aku tak tau diri! Tapi sakit… sakit sekali.
“Nania, ada apa?” Adit menaikkan alis kanannya, memperhatikanku.
“A-ah eng-enggak kok” aku menunduk.
“Ini dia surprise yang aku maksudkan” Adit menepuk pelan pundak cewek yang bernama Nayla itu.
“Aku tunangan Adit” Nayla menggoreskan senyuman manis di bibirnya yang tipis dan berwarna merah muda.
Rasanya jantungku seperti berhenti berdetak. Dadaku berhenti kembang-kempis. Bola mataku hampir meloncat keluar. Lidahku kaku. Tanganku membeku. Tubuhku tak serasa lumpuh!
“Ja-jadi kejutannya…”
“iya tanggal 23 November nanti kami akan menikah. Aku ingin memperkenalkan seluruh kehidupanku dulu kepada dirinya” katanya. “Termaksud kampung halamanku, dan kamu. Pokonya semua masa kecil dan hal-hal yang mencangkup tentang aku deh! Hehe” dia lalu tertawa.
Masa lalumu. Iya benar, aku memang hanya sampah masa lalumu. Dalam tawa yang sedang menghiasi wajahmu, aku menangis. Tak ada lagi kisah indah yang aku bayangkan akan terjadi setelah kedatanganmu. Tak mungkin lagi segala hal dan kejadian kita dulu akan terulang.
Kalian lalu bermain air terjun bersama. Setiap air yang menetes, embun yang dihasilkan, tawa yang merekah, bahagia yang terlukis jelas… kalian memang sangat serasi. Aku lebih memilih duduk sendiri. Dari kejauhan aku hanya mampu melihatmu. Dari kejauhan aku hanya mampu memanggil namamu dalam diam. Dari kejauhan aku mampu mencintaimu. Hanya dari kejauhan aku mampu memandangimu. Dari kejauhan aku menangisimu. Dari kejauhan cintaku rasanya telah hanyut. Terbawa air terjun yang jatuh dari ketinggian 20 meter itu.
Tak seorangpun tau aku bersedih. Tak ada yang menyadari aku menangis. Di atas batu besar aku sandarkan kesedihanku sendiri. Percikan air terjun telah menyatu dengan air mataku, tak mungkin ada yang mampu membedakan antara mereka, baguslah. Dalam sedu aku tersenyum saat kau menoleh padaku. Tak maksud aku menghancurkan kebahagiaan kalian. Tidak. Mencintai diam-diam selalu terasa sakit. Apalagi jika orang yang kita cintai tak pernah sadar kalau kita mencintainya dan justru lebih memilih untuk mencintai orang lain. Cinta yang di pendam itu tidak lebih baik, Karena cepat ataupun lambat, cinta itu mampu membunuh mereka yang masih saja memendamnya.
Memendam cinta, sakit bukan main. Rasanya hatiku hancur berkeping-keping. Mengapa engkau harus datang lagi? Jika selanjutnya aku tau kau akan pergi dan meminang wanita lain. Mengapa aku harus jatuh cinta padamu? Mengapa aku begitu yakin pada perasaanku bahwa kamulah masa depanku? Padahal bukan! Mengapa kali ini Tuhan memberiku cobaan yang mampu menyayat perasaanku hingga ulu hati? Sakit sekali! Iya sakit! Mengapa aku harus cinta padamu? Jadi sia-siakah penantian panjang yang telah aku lakukan? Hilanglah sudah waktu berhargaku, menunggu sesuatu yang justru menyakitkanku.
Jadi jelas sudah. Aku mengerti rasanya, KETIKA DIA YANG AKU HARAPKAN UNTUK MASA DEPANKU, TERNYATA BUKAN DIA.

All About Doraemon

Doraemon (ドラえもん) adalah judul sebuah manga populer yang dikarang Fujiko F. Fujio (藤子・F・不二雄) sejak tahun 1969 dan berkisah tentang kehidupan seorang anak pemalas kelas 5 sekolah dasar yang bernama Nobi Nobita (野比のび太) yang didatangi oleh sebuah robot kucing bernama Doraemon yang datang dari abad ke-22. Dia dikirim untuk menolong Nobita agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesannya daripada harus menderita dari utang finansial — yang akan terjadi pada masa depan — yang disebabkan karena kebodohan Nobita.

Kehidupan awal Doraemon tidak begitu baik. Ia adalah sebuah robot gagal yang dilelang kepada sebuah keluarga miskin yang terlilit utang, yang tak lain adalah keluarga keturunan Nobi Nobita. Doraemon pernah menjalani masa-masa berat: Ia hanya menjadi penjaga bayi setelah gagal melewati ujian di akademi robot, kedua telinganya hancur setelah digigit robot tikus, catnya luntur akibat ulahnya sendiri, dan masih banyak kisah sedih yang ia lalui pada tahun pertama sejak kelahirannya. Sampai suatu ketika, keluarganya mengirimkan ia kembali ke masa lalu, kira-kira 250 tahun yang lalu, zaman dimana Nobita Nobi, leluhur keluarga ini, masih hidup di Tokyo.

Misi Doraemon adalah untuk menolong Nobi Nobita (buyut dari Sewashi yang memiliki Doraemon). Nobita adalah seorang anak yang selalu mengalami nasib sial dan tak punya kemampuan apa-apa. Ia bodoh dalam pelajaran sekolah dan tidak bisa berolahraga, Nobita hanya berbakat dalam tembak-menembak,bermain karet, dan tidur; kemampuan yang hampir tak berguna di zaman Jepang modern. Inilah alasan mengapa ia gagal menjalani kehidupannya. Dan Doraemon dikirim dari masa depan untuk menjadikannya seorang pria yang sukses. Sangat ironis, sebuah robot gagal datang membantu seorang anak yang gagal. Tetapi pada kenyataannya, persahabatan kedua anak ini membuat mereka menjadi seseorang yang lebih baik.

Doraemon tiba pada tahun 1969, pada hari Tahun Baru Jepang bersama Sewashi, cicit Nobita. Ia keluar dari laci meja milik Nobita, dan sejak saat itu ia tinggal bersama Nobita, misinya adalah untuk mencegah Nobita menjadi orang gagal. Setiap kali Nobita tertimpa masalah, Doraemon akan segera membantu dengan alat-alat ajaibnya.

Kelihatannya misi Doraemon berhasil, karena ketika mereka menjelajah ke masa depan, Nobita melihat dirinya menikah dengan Shizuka, bukan dengan Jaiko. Dia juga melihat keturunannya hidup dalam kondisi yang lebih baik daripada ketika Sewashi mengirim Doraemon dulu; bahkan keturunan Nobi mampu membeli robot yang "tidak gagal", Dorami.

Diceritakan dalam manga dan anime, Doraemon dan Nobita saling bekerja sama untuk memperbaiki kehidupan mereka masing-masing. Mereka saling bekerja sama dan tolong-menolong. Banyak juga cerita yang menampilkan kisah keberanian dan kegigihan mereka untuk mempertahankan persahabatan yang sudah mereka jalin.

TOKOH-TOKOH UTAMA
Doraemon, (ドラえもん).
Robot kucing berwarna biru dari abad ke-22 yang dikirim ke abad ke-20 untuk menolong Nobita. Lahir pada 3 September 2112[1]. Tinggi badannya 129,3 cm dan berbobot 129,3 kg. Makanan kesukaannya adalah dorayaki. Doraemon sangat menyayangi dan setia kepada Nobita. Seringkali ia menolong Nobita walaupun ia sendiri dalam kesusahan.

Menurut sebuah sumber, Doraemon adalah sebuah robot kucing yang diciptakan oleh Nobita sendiri, dan setelah sekian lama doraemon berpindah - pindah sejak pertama kali diciptakan, doraemon diperbaharui dan tubuhnya dicat baru sehingga berwarna kuning yang dirancang untuk keperluan rumah tangga keluarga kaya. Sayangnya, sebuah kesalahan terjadi ketika ia menjalani proses produksi. Tak seperti robot kucing lainnya, ia gagal melewati tes sehingga ia dilelang ke keluarga kelas bawah, yang tak lain adalah keluarga keturunan Nobi Nobita. Doraemon tetap menjadi sebuah robot kucing berwarna kuning hingga suatu hari, ketika ia sedang mengurus bayi keluarga tersebut,sebuah robot tikus menggigit telinganya sampai hancur, sehingga terpaksa diamputasi. Doraemon menangis dan terus menangis, ia mencoba untuk mengembalikan telinganya kembali dengan cairan penumbuh, tetapi ia mengambil cairan yang salah dan akhirnya melunturkan cat ditubuhnya yang semula kuning menjadi warna dasarnya, biru. Ia pun berubah menjadi seperti sekarang ini: sebuah robot kucing berwarna biru, tanpa telinga. Sampai sekarang pun Doraemon menjadi benci dan takut terhadap tikus.

Juga menurut sebuah sumber, Doraemon sendiri adalah robot canggih yang diciptakan sendiri oleh Nobita. Doraemon diciptakan saat Nobita sudah berumur sekitar separuh baya. Dan sebenarnya doraemon sudah berada dikeluarga nobita sejak awalnya ia diciptakan. Meskipun gagal dalam proses tes, Doraemon tetap menjadi sebuah robot canggih yang memiliki alat-alat ajaib yang mampu memecahkan semua masalah. Ia juga pengertian dan memiliki rasa kasih sayang; ketika Nobita menangis dan merengek kepadanya, Doraemon dengan senang hati mendengarkan semua keluhan dan membantunya. Doraemon juga mampu memahami perasaan manusia, baik itu sedih, takut, marah, gembira, simpati, dan lainnya. Ia mempelajarinya, dan bertindak sesuai apa yang ia pelajari; ia dapat berteriak kegirangan, meloncat ketakutan, dan menangis haru. Namun, ia juga bertindak sangat emosional, apalagi ia memiliki sifat tempramental yang cukup buruk ketika sedang bertengkar dengan Nobita. Ia juga memiliki "senjata rahasia" yang bisa digunakan dalam keadaan terdesak, yaitu kepalanya yang lebih keras daripada batu sekalipun. Singkatnya, ia menjadi sebuah robot yang memiliki perasaan seperti manusia.

Tubuh Doraemon sangat sensitif, ia tak dapat beraktivitas dengan normal jika ia kehilangan suku cadangnya; walaupun hanya sebuah mur. Ia memiliki seorang adik bernama Dorami yang siap menggantikan tugasnya menjaga Nobita ketika ia menjalani servis rutin pada masa depan

Nobi Nobita, (野比のび太)
Anak kelas 5 SD yang pemalas dan sering diganggu oleh Giant dan teman-temannya. Tidak pandai dalam olahraga dan juga dalam pelajaran sekolah. Walaupun begitu, ia pandai dalam membuat teka-teki, bermain karet dan menembak. Sifatnya yang terlalu baik dan suka menolong kadang-kadang malah menyeretnya ke dalam masalah. Namun separah apapun, pada akhirnya Nobita akan selalu bergembira. Selain membuat teka-teki,bermain karet, dan menembak, Nobita juga ahli dalam hal "tidur." Ia mampu tertidur lebih cepat daripada orang lain . Hobinya adalah bermain karet — hobi yang tak lazim untuk anak laki-laki di Jepang — dan mengumpulkan tutup botol. Cita-cita Nobita selalu berganti-ganti, ia pernah ingin menjadi ninja, guru, pilot, dan lain-lain. Namun pada masa depan, ia hanya menjadi seorang pegawai kantoran.

Dirinya dari masa depan seringkali datang kembali dengan mesin waktu untuk menyuruh Nobita belajar. Ini diakibatkan kemalasan Nobita sewaktu disekolah dasar yang akhirnya terbawa ketingkat selanjutnya dan membuat dirinya yang lebih tua menyesal dan mencoba merubahnya seperti itu.

Fujimoto, pengarang komik ini, pernah mengatakan, "Nobita sebenarnya bukan tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya malas jika harus bersungguh-sungguh ketika melakukan sesuatu, Karenanya, setiap hari ia selalu bersantai-santai. Tapi kalau memang diperlukan, ia bisa melakukannya dengan bersungguh-sungguh."

Berbeda dengan ibunya, Nobita adalah seorang pecinta binatang. Ia pernah memelihara — dengan sembunyi-sembunyi — berbagai macam hewan mulai dari kucing, anjing, Fuuko si anak angin, sampai seekor gajah Afrika yang terpisah dari induknya.

Dalam komiknya, Nobita diceritakan pernah tinggal di suatu pulau kecil terpencil selama 10 tahun akibat keteledorannya sendiri. Namun tak ceritakan apakah peristiwa tersebut memberikan efek terhadap perilaku atau sifatnya.

Shizuka Minamoto (源静香)
Anak perempuan yang disukai Nobita dan pada masa depan akan menikah dengannya walau pada masa sekarang ia lebih dekat dengan Dekisugi karenya lebih kedekatan dibidang intelektual. Ia selalu membela Nobita jika Nobita dikerjai teman-temannya. Ia juga serius tetapi baik hati, alasannya menikah dengan Nobita pun karena ia tak tega melihat Nobita yang malang dan selalu sial. Shizuka suka membuat kue dan seringkali mengundang teman-temanya untuk makan bersama. Kesukannya adalah berendam di air panas dan makan ubi manis bakar (ubi madu). Ia bercita-cita menjadi seorang pramugari. Shizuka juga hobi memainkan biola (meskipun suara yang dihasilkannya tak jauh berbeda dengan nyanyian Giant), namun, ia dimasukkan ke tempat kursus piano - yang tidak terlalu dia sukai - oleh ibunya.

Takeshi Goda (Giant 剛田武、ジャイアン)
Seorang penggertak yang namanya didasarkan pada kata bahasa Inggris giant (raksasa), tempramental juga lebih memilih jalan kekerasan dalam menyelesaikan masalah dan sangat membanggakan kemampuan menyanyinya walaupun suaranya sangat buruk dan mengganggu. Ia juga sering mengadakan konser atau resital di lapangan dan mengundang semua temannya untuk datang dan mendengarkan, walaupun sebenarnya mereka dibuat menderita karenanya. Cita-citanya adalah menjadi penyanyi dan bisa tampil di televisi. Namun dibalik semua itu, Giant adalah seorang anak kuat yang dapat diandalkan ketika teman-temannya berada dalam kesulitan. Giant juga mempunyai hobi lain yakni memasak, meskipun hasilnya juga tidak memuaskan. Selain memasak dan menyanyi, Giant mempunyai hobi yang ia rahasiakan dari teman-temannya: bermain rumah-rumahan dengan boneka-boneka miliknya. Giant juga sangat sayang terhadap adiknya Giako, dan Giant sangat takut jika ibunya memarahi dirinya.

Suneo Honekawa (骨川スネ夫)
Anak berwajah rubah dari keluarga kaya yang sering memamerkan kekayaannya di depan Nobita dan membuat Nobita merengek ke Doraemon agar bisa menyaingi Suneo. Walaupun begitu, Suneo sebenarnya adalah seorang anak yang sangat manja, mudah menyerah, dan penakut. Ia masih sering mengompol dan kadang harus memakai popok sewaktu tidur. Ia juga seorang narcisist dan sering berbohong untuk menjaga harga dirinya. Teman terdekatnya adalah Giant meskipun sebenarnya ia memendam dendam terhadap Giant yang suka mengambil dan merusak mainannya. Hobinya adalah memandangi cermin, mengumpulkan perangko dan barang antik lainnya, membuat pramodel, membuat foto panorama, dan bermain remote control. Suneo mempunyai wawasan yang luas di bidang sains dan adalah pendesigner yang bertalenta. Cita-citanya adalah menjadi seorang designer pakaian berkelas.

Suneo memiliki seorang adik laki-laki bernama Sunetsugu. Ia tinggal bersama pamannya di New York, Amerika Serikat dan jarang pulang ke Jepang. Meskipun begitu, Suneo dan Sunetsugu sering berkomunikasi lewat surat. Sunetsugu sangat bangga dengan Suneo karena dalam suratnya, Suneo selalu berbohong untuk membanggakan dirinya; misalnya dengan mengatakan bahwa ia adalah anak yang paling pintar di sekolah, paling kuat di lingkungan, dan disukai banyak perempuan. Suneo juga memiliki sepupu bernama Sunekichi yang sering membuatkan remote control untuknya.

2. PERALATAN DORAEMON
-Kantong Ajaib
Adalah sebuah kantong 4 dimensi yang tertempel di perut Doraemon, kantong ini dapat menyimpan semua alat-alat Doraemon tanpa batas, bahkan semua barang-barang dikamar Nobita. Doraemon juga menyimpan sebuah kantong ajaib cadangan di lemari tempat ia tidur. Di lubang kantung ini terdapat sebuah alat pendeteksi imajinasi sehingga apabila ingin mengambil suatu alat, Doraemon akan membayangkan bentuk dari benda tersebut. Alat pendeteksi imajinasi akan mencari benda tersebut dan akan memberikannya ke tangannya.

-Mesin Waktu
Adalah mesin yang dapat digunakan untuk menjelajah ruang dan waktu. Doraemon menggunakannya untuk kembali ke masa depan jika ia ingin menjalani servis rutin.

-Pintu ke Mana Saja
Adalah pintu yang digunakan Doraemon untuk menuju ke tempat apa pun di waktu kapan pun. Namun, pintu ke mana saja memiliki batas data zaman tujuan.

-Jendela ke Mana Saja
Adalah jendela yang pernah digunakan Nobita untuk menuju ke tempat apa pun di waktu kapan pun. Namun, Jendela ke mana saja memiliki batas data zaman tujuan.

-Kaca Mata Fantasi
Jika dipakai akan membuat hewan dan tumbuhan terlihat seprti kartun dan dapat berbicara.

-Baling-Baling Bambu
Baling-baling kecil milik doraemon yang digunakan untuk terbang ke tempat yang dituju. Baling-baling bambu terbang dengan menggunakan tenaga baterai yang habis dalam 4 jam, namun dapat terisi ulang secara otomatis apabila diistirahatkan selama beberapa saat.

-Konyaku Penerjemah
Konyaku penerjemah adalah makanan sejenis agar-agar tahu yang berguna untuk menerjemahkan bahasa lain. Jika dimakan, maka orang asing yang berbicara dengan kita akan mengerti perkataan kita, begitu pula sebaliknya.

-Kue cap Momotaro
Adalah kue yang digunakan untuk menjinakkan binatang. Seganas apapun binatangnya, akan berubah menjadi binatang jinak yang bisa ditunggangi bahkan diperintah. Kue cap Momotaro aman bila dimakan oleh manusia

-Senter Pengecil
Jika senter ini digunakan, benda yang disinarinya akan mengecil.

-Senter Pembesar
Jika senter ini digunakan, benda yang disinarinya akan membesar.

-Sarung Tangan Super
Sarung tangan ini dapat meningkatkan kekuatan tangan orang yang memakainya, sehingga dapat mengangkat beban yang sangat berat atau digunakan sebagai senjata bila melawan musuh. Bekerja dengan prinsip gravitasi dan penyerapan berat benda.

-Meriam Angin
Salah satu alat Doraemon yang berupa senjata. Dipakai bila menghadapi musuh. Kekuatannya tergantung oleh penggunanya dan memiliki baterai yang dapat habis bila terlalu sering dipakai.

-Shot Gun
Sebuah pistol yang dapat mengeluarkan gelombang listrik yang kuat sehingga dapat membuat musuh pingsan.

-Mantel Pelindung
Mantel ini berfungsi untuk membelokkan apapun yang mengenai mantel ini.

-Lingkaran Penembus
Benda yang berbentuk seperti holahop ini berguna untuk menembus dinding ataupun benda yang menghalangi jalan.

-Selimut Waktu
Kain yang dapat mengembalikan benda yang dibungkusnya kembali ke asalnya / ke wujud sebelumnya.

-Tongkat Pencari yang hilang
Jika mengikuti arah tongkat ini kita akan menemukan apa yang kita cari.Tapi kemungkinan bisa dipercaya 70%.

-Mantel Over
Jika memakai mantel ini,apa yang kita lihat menjadi berlebihan.

-Sarung Tangan Tikus
Dapat menggali sedalam apapun,biasanya digunakan untuk menggali ke bawah tanah.